Showing posts with label ILMU. Show all posts
Showing posts with label ILMU. Show all posts

Saturday, October 27, 2012

Tenaga Dalam


TENAGA DALAM

Ketika mendengar kata tenaga dalam yang terlintas dalam benak sebagian besar orang adalah bisa melontarkan orang dari jarak jauh tanpa menyentuhnya. Karena memang dalam masyarakat kita yang dibicarakan tentang tenaga dalam ya seperti itu, membuat lawan terpenal tanpa bersentuhan. Dala perguruan silat tenaga dalam pun yang pasti di ajarkan memang seperti itu. Bisa dibilang kalo mementalkan orang tanpa menyentuh itu merupakan hal yang wajib dipelajari dalam perguruan tenaga dalam, akan tetapi benarkah hal tersebut sudah menjadi kurikulum atau agenda wajib dalam latihan? Belum ada yang bisa menjawabnya dengan pasti
Oleh sebagian orang kemampuan mementalkan seperti itu merupakan sebuah keahlian yang membanggakan, tetapi oleh sebagian yang lain menganggap itu hanyalah sebuah kebohongan dan penipuan. Dianggap kemampuan tersebut hanya berlaku pada orang yang satu kelompok/satu perguruan saja dan tidak berfungsi kepada orang lain yang berasal dari kelompok/aliran/perguruan yang lain.
Terlepas dari kedua pendapat tersebut menurut penulis yang namanya tenaga dalam itu akan berlaku dimanapun dan kapan pun waktunya. Tak mengenal adat istiadat maupun budaya juga, karena tenaga dalam adalah tenaga yang tersimpan di dalam tubuh manusia semenjak dilahirkan di dunia ini.
Dalam kenyataan tenaga dalam mempunyai berbagai macam fungsi tergantung dari pemanfaatan dari manusia yang menggunakannya untuk mempermudah aktivitasnya. Bisa berfungsi untuk menambah tenaga secara fisik bagi pekerja keras yang menggunakan fisik, bisa menambah daya tahan tbuh dari  hawa panas, dingin, dari serangan penyakit. Tak mudah terkena penyakit semacam pusing & masuk angin karena daya tahan akan lebih bertambah. Untuk kekuatan juga tentunya akan bertambah  beberapa persen dari tenaga bisaa sebelum mempelajari & bisa menggunakan tenaga dalam. Karena menurut penulis dengan mempelajari tenaga dalam maka tenaga manusia akan di manfaatkan secara lebih maksimal, minimal lebih ditinkatkan fungsinya.
Jadi yang namanya tenaga dalam bukan hanya mementalkan orang tanpa menyentuh saja. Jika seorang yg takut karena dikejar anjing maka akan berlari lebih cepat dari lari dengan kekuatan maksimalnya jika dalam kondisi normal. Secara tak disadari tenaga dalam tersebut keluar menambah kekuatan dan kecepatan berlarinya.
Jadi intinya penulis tenaga dalam bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, entah dalam pekerjaan, olah raga atau pertandingan maunpun untuk membela diri dari hal yang tak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada yang demontrasi mementalkan orang secara tipuan itu bukan termasuk dalam kategori tenaga dalam, mungkin hanya sekedar untuk acting drama atau yang lain. Tetapi jika dilakukan untuk tujuan menipu semoga cepat di beri kesadaran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. amin

Friday, October 19, 2012

Pati Geni

Niat ingsun patigeni Asirep rapet maring geni lan sinar Aku bali maring pepeteng Kadyo purwaning dumadi mring alam luwung Sajroning guwo garbaning sang ibu Sedulur papat limo pancer Tumekaning sang jabang bayine kakang kawah adi ari-ari, kiblat papat limo pancer Nyawiji mring ngarsane Gusti Niatku patigeni Rapal di atas adalah rapal untuk memulai laku patigeni. 
Patigeni adalah laku untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT sebagaimana yang dijalani oleh para leluhur di tanah Jawa, dan dijalani langsung oleh Sunan Kalijaga. Kenapa harus patigeni? Dalam hidup kita, terkadang kita merenungkan apakah perjalanan hidup yang kita jalani ini sudah sesuai dengan karep/kehendak-Nya. Atau justeru sebaliknya, kita merasa bahwa selama ini kita menjalani hidup atas dasar kehendak kita sendiri. Kita seperti terlempar ke dunia tanpa pegangan hidup yang pasti. Agama yang telah kita anut semenjak kecil pun terasa hampa karena hanya dipahami dari segi syariat, aturan, hukum yang terasa kehilangan “jiwa” atau “ruh” agama. 
Agama (dalam pemahaman kita yang sempit) kadang juga kita rasakan tidak mampu menyediakan jawaban-jawaban bagi masalah hidup sehari-hari yang semakin kompleks. Mental kita sudah tidak bersih lagi. Jalur ruhani kita sudah tidak terhubung dengan jalur ruhani alam semesta. Hidup kita terasa mengambang dan sesak oleh nafsu dan angkara murka. Untuk mengembalikan jati diri kita sebagai makhluk yang religius, selaras dan serasi dengan dunia batin dan dunia lahir, atau alam semesta metafisik dan fisik sehingga nanti kita mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa rasa dekat, rasa tenang, tenteram, sumeleh dan sumarah, polos, jujur, apa adanya serta bebas dari belenggu problem yang menghimpit maka para leluhur menyarankan agar kita melakoni PATIGENI. Yaitu laku/amalan tidak menggunakan “geni” atau api selama tiga hari. 
Laku PATIGENI memiliki falsafah yang sangat mendalam. Yaitu mematikan unsur API di dalam tubuh metafisik/psikis/badan astral dan fisik kita. Unsur API adalah unsur Iblis yang membawa manusia pada nafsu-nafsu negatif seperti AMARAH, BENCI, IRI, DENGKI, INGIN MEMILIKI DAN MENGUASAI, MENGALAHKAN, MENAKLUKKAN, bahkan MEMBUNUH. Unsur API yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia akan mengakibatkan dia masuk ke dalam NAAR (NERAKA).
Laku patigeni lebih terasa khusyuk dan meditatif kalau kita lakukan di tempat-tempat yang sunyi dan sepi. Misalnya di dalam gua yang benar-benar gelap tidak ada cahaya yang masuk. Atau di dalam kamar yang sangat gelap hingga tidak ada cahaya yang menerobos ke dalamnya. 
Sebelum melakukan patigeni, kita diminta untuk mandi hingga bersih dan memakai pakaian yang bersih. Akan lebih baik bila kita mandi dengan air kembang setaman dan ditambah dengan wewangian yang semerbak. Niat juga ditata untuk melakukan pembersihan diri. Selanjutnya, mulai untuk memasuki kamar atau gua yang telah dipilih sebelumnya. Seluruh lampu/cahaya yang masih ada dimatikan. Kita berada di dalam gelap seperti di alam suwung dan tidak melakukan aktivitas apapun selama tiga hari tiga malam. Tidak makan dan tidak minum. 
Posisi badan duduk semedi, kalau capek bisa bersandar atau dalam posisi berbaring. Selanjutnya bacalah rapal yang ada di awal kalimat tadi….. Fokus pikiran hanya tertuju pada Tuhan Yang Maha Esa. Mengamati jalan masuk dan keluarnya nafas. Saat menarik nafas katakan Hu dalam hati.. saat mengeluarkan nafas mengatakan Allah. Tiga hari tiga malam, misalnya dimulai pada jam 00.00 WIB dan tiga hari kemudian tepat pukul 00.00 WIB laku itu dihentikan. Selama itu, kita hanya manembah kepada Gusti Allah. Tidak berkomunikasi dengan siapapun kecuali dengan DIRI SEJATI yang terletak di dalam lapisan diri yang paling dalam. Di sanalah nanti kita nanti akan merasakan PANCARAN DIRI TUHAN KE DALAM DIRI MANUSIA. Apabila dilakukan dengan ikhlas, pasrah dan sumeleh tidak mengharapkan atau mentargetkan apa-apa, maka kita akan benar-benar merasakan seluruh diri kita adalah bagian dari eksistensi Gusti Allah. Petunjuk-Nya yang jelas akan kita dapatkan sehingga kita mampu selalu BERKOMUNIKASI dengan-Nya dimanapun kita berada. Inilah MODAL TERBESAR hidup manusia, yaitu YAKIN YANG SEYAKIN YAKINNYA BAHWA DIRI KITA SELALU MENDAPATKAN PEMBELAJARAN DARI GURU SEJATI (TUHAN) SECARA LANGSUNG.

Sunday, September 23, 2012

Sebuah Renungan


Sebuah Renungan



Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
         “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.
“Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya
duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
“Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
Subhanallah ... Smoga kitalah yang mempunyai hati yang bening, sehingga segala cobaan dan musibah yang menyapa tidaklah membuat kita surut dalam melangkah dan berputus asa dalam menggapai ridho Ilahi. Sungguh sangat benar bahwa besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan yg kita terima.

Saturday, September 22, 2012

Bagaimanakah hukumnya membaca Al-Qur’an dekat kuburan?


Bagaimanakah hukumnya membaca Al-Qur’an dekat kuburan? 


Bagaimanakah hukumnya membaca Al-Qur’an dekat kuburan?
Sudah menjadi tradisi bagi kita masyarakat Indonesia untuk melakukan ziarah kubur. Apalagi di waktu yang diyakini sangat bagus jika kita melakukan ziarah kubur. Dalam melakukan ziarah kubur setidaknya kita membaca ayat Al-Quran, yang tak lain (minimal) Al-Fatihah dan Yasin. Cuma akhir-akhir ini ada sekelompok orang yang menghujat tradisi yang baik ini dengan dalih itu bid’ah! Tak ada tuntunan dari Nabi! Siapa bilang?

Ada dasar kuat yang menyebutkan bahwa ziarah dan membaca ayat Quran di kuburan itu Sunnah. Berikut ulasannya.
Tersebut dalam kitab Sunan Abu Dawud sebuah hadis berikut ini:

Dari Ma’qil bin Yasar, ia berkata, Nabi Saw. telah bersabda: “Bacalah surat Yaasiin untuk orang yang mati di antara kamu.” (Riwayat Imam Abu Dawud; kitab Sunan Abu Dawud, Juz III, halaman 191)


Imam Abu Dawud telah memberikan judul hadis ini dengan Babul qira-ati ‘indal mayyiti, artinya: Bab “Membaca Al-Qur’an Dekat Orang Mati”. Sehubungan dengan hadis tersebut, seorang ulama besar yang bernama Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukani berkata:

Hadis ini derajatnya hasan. Tidak ada bedanya antara bacaan Yaasin dari jamaah yang hadir dekat orang mati atau di atas kuburnya dengan membaca seluruh ayat Al-Qur’an, atau sebagiannya bagi orang mati, di masjid atau di rumah. (Kitab Adz-Dzakhiratuts Tsaminah, halaman 43)

PASTI TETAP MASIH ADA YANG BILANG BID'AH....
terserah saja, kami hanya sekedar menyampaikan sedikit informasi. semoga bermanfaat bagi yang membaca

Mustika Buana

Mustika Buana

Mustika Buana berawal dari sebuah pemikiran yang selalu ingin tahu apa yang ada di sekitarnya, entah dari segi fisik maupun non fisik. Mustika Buana berasal dari dua kata yaitu mustika dan buana. mustika itu sesuatu yang dianggap sangat berharga sedangkan kata buana itu maksudnya adalah bumi atau dunia.
Mustika Buana beranggotakan orang-orang yang seneng berkumpul untuk menyambung silaturahmi, menambah dan berbagi pengetahuan, pengalaman, suka persaudaraan dan kerukunan meski di dalam Mustika Buana terdapat berbagai perbedaan, mulai dari agama, pendidikan, aktivitas, pekerjaan dan lain sebagainya
dalam menerima anggota Mustika Buana tidak memandang usia, jabatan maupun yang lainnya, karena dalam Mustika Buana semua dianggap sebagai saudara seperti sebuah keluarga besar. karena Mustika Buana menganggap kalau pada hakekatnya semua umat manusia itu adalah bersaudara dengan berbagai macam keragamannya. 
Mustika Buana tidak membatasi pengetahuan para anggotanya, karena sesuai dengan naluri manusia bahwa belajar itu tak akan ada habisnya dalam kehidupan kita, sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama bahwa tugas untuk "menuntut ilmu itu mulai dari ayunan sampai ke liang lahat".
sebagai manusia biasa anggota Mustika Buana saling mengingatkan, saling membantu dan tolong menolong dalam hal menegakkan kebenaran, berusaha meminimalisasi tindakan yang mengarah ke hal-hal yang akan menuju kemungkaran. seperti dalam lomba untuk berbuat baik.
Semoga apa yang diharapkan dan dicita-citakan dari terbentuknya Mustika Buana akan berhasil dan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amin

Sunday, September 16, 2012

PUASA


LIMA CONTOH YANG DAPAT MEMBATALKAN PUASA


1. Meludah
2. Tidur Siang
3. Bersentuhan
4. Melempar Coin
5. Duduk-Duduk

Mungkin ada yang bertanya mengapa hal tersebut di atas bisa dikatakan sebagai contoh  hal yang bisa membatalkan puasa, makanya baca terus kelanjutan tulisan ini agar tahu kelanjutannya.
Tapi harap dimaklumi juga karena yang menulis ini belum paham kalo hukum agama yang tepat, hanya sebagai gambaran sedikit tentang apa yang diketahui penulis, semoga saja benar.


Inilah keterangannya mengapa bisa membatalkan puasa, silahkan dibaca:

1. Meludah
Meludah akan membatalkanpuasa kalo air ludah tsb mengenai alat kelamin lawan jenis kita, kemudian kita membantu membersihkannya.

2. Tidur Siang
Tidur siang akan menjadi batal jika kita tidur siang diatas badan oranglain yang bukan muhrimnya.
Sedangkan jika kita tidur siangnya dibawah badan orang lain yangbukanmuhrim, maka puasa kita tetap batal.

3. Bersentuhan
Bersentuhan dengan sengaja dengan isi dari bra sebelah kiri mantan pacarkita maka akan membatalkan puasa. Sedangkan jika menyentuh isi dari bra sebelah kanan, juga dapat membatalkanpuasa. Namun jika kita menyentuh keduanya, tetep dapat membatalkanpuasa.

4. Melempar Coin
Melempar coin sehingga mengenai dada seorang gadis lalu kita memintamaaf karena menyesal sambil mengusap-usap dada tersebut selama 2 jam karenakasihan dengan gadis itu, maka perbuatan tadi dapat membatalkan puasa.

5. Duduk-Duduk
Duduk-duduk sambil iseng-iseng memasukkan nasi padang kedalam muluthingga dua bungkus
dapat membatalkan puasa.
Sedangkan jika hanya duduk-duduk saja sambil menggoda ibu penjual nasi padang, lalu berselingkuh dengan ibu tersebut, juga membatalkan puasa.

Thursday, September 13, 2012

ayam berkokok waktu malam

AYAM BERKOKOK DIWAKTU MALAM
Suatu ketika aq pas sedang duduk-duduk bareng beberapa teman sekitar jam 11 malam, terdengar suara ayam jantan dengan begitu nyaring. seorang teman langsung saja ngomong "Waah ono randha meteng kiii" (waah ada janda hamil nih). ternyata menurut orang-orang secara umum juga mengatakan demikian. 
tetapi beberapa waktu kemudian ada seorang sahabat yang memberitahukan pas sedang ngobrol santai tentang kejadian ayam jantan yang berkokok diwaktu malam hari itu ternyata tidak seperti yang dikatakan teman saya di atas. ternyata ada keterangan lain yang lebih sesuai dengan ajaran agama:
Rasulullah saw bersabda: “Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok (di waktu malam), mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat Malaikat. Tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu malam), mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan, sesungguhnya ia melihat syaitan.” (HR. Bukhari dengan Fathul Baari 6/350, Muslim 4/2092 no. 2729. Tambahan yang terdapat dalam kurung diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no 1236, lihat silsilah Adabul Mufrad no. 938 dan Silsilah Ahaadist ash-Shahiihah no. 3183. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.)